Renovasi rumah seringkali dilakukan oleh pemilik rumah, entah karena bosan dengan desain yang ada atau hendak melakukan perbaikan. Kini, renovasi rumah menjadi ramah lingkungan menjadi pilihan banyak pemilik rumah seiring dengan kesadaran pentingnya rumah ramah lingkungan.
Rumah ramah lingkungan (eco-friendly house) merupakan konsep hunian yang mengedepankan kelestarian lingkungan dengan mengurangi dampak kerusakan terhadap alam.
Rumah ramah lingkungan semakin menjadi pilihan seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga bumi dari penggunaan energi berlebih, polusi udara, dan dampak pemanasan global.
Membangun atau merenovasi rumah dengan pendekatan ini tidak hanya membawa manfaat bagi bumi, tetapi juga untuk kesehatan dan keuangan jangka panjang pemilik rumah.
Yuk simak tips renovasi rumah ramah lingkungan berikut!
Manfaat Rumah Ramah Lingkungan

1. Menghemat Energi dan Biaya Operasional : Rumah yang mengandalkan cahaya alami dan sirkulasi udara alami akan mengurangi penggunaan listrik dan AC. Hal ini berpengaruh pada tagihan bulanan yang lebih hemat.
2. Membantu Mengurangi Kerusakan Lingkungan : Penggunaan material ramah lingkungan dan energi terbarukan membantu mengurangi jejak karbon dan pencemaran lingkungan.
3. Meningkatkan Kualitas Udara Dalam Ruangan : Dengan ventilasi yang baik dan material tanpa bahan kimia berbahaya, udara dalam rumah menjadi lebih segar dan sehat.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup : Rumah yang sejuk, terang, dan sehat membuat penghuninya lebih nyaman dan produktif.
5. Kenaikan Nilai Properti : Rumah dengan konsep ramah lingkungan memiliki daya tarik tinggi di pasar properti dan bisa memberikan nilai jual yang lebih baik di masa depan.
Tips Renovasi Rumah Jadi Ramah Lingkungan

Jika Anda sudah memiliki rumah namun ingin mendesain ulang agar lebih ramah lingkungan, Anda bisa menerapkan tips jitu berikut:
1. Mengubah Layout Rumah
Mengubah layout rumah dapat memudahkan aktivitas harian serta mengoptimalkan pencahayaan dan ventilasi alami (Hendrassukma, 2011). Ruang yang terbuka dan minim sekat memudahkan aliran udara dan cahaya masuk ke seluruh ruangan. Selain itu, desain ruang multifungsi dapat membantu meminimalisir penggunaan energi dan sumber daya.
2. Menciptakan Fleksibilitas Ruang
Aspek yang perlu diperhatikan untuk menciptakan fleksibilitas ruang adalah penyimpanan yang terorganisasi dengan baik. Barang-barang pribadi dapat dipajang sebagai dekorasi atau disimpan rapi di lemari penyimpanan. Ruangan yang tertata rapi memudahkan aktivitas dan mengurangi kebutuhan akan ruang tambahan.
Pastikan barang yang sudah tidak digunakan dibersihkan dari rumah, entah dibuang atau diberikan ke orang yang membutuhkan. Hal ini agar rumah lebih lapang, tidak pengap, dan tidak memerlukan tambahan ruang penyimpanan yang tidak perlu.
Tambahkan elemen hijau dalam rumah seperti tanaman hias, taman vertikal, atau rak tanaman di dekat jendela untuk membantu menyerap polusi udara dan meningkatkan kesegaran ruangan.
3. Membuat Bukaan Jendela
Letak, konstruksi, ukuran serta orientasi jendela dan pintu memiliki peran besar dalam penghematan energi. Melebarkan jendela atau menambah jendela baru memungkinkan cahaya alami masuk lebih banyak ke dalam rumah, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari.
Selain itu, bukaan jendela yang tepat juga membantu memperlancar sirkulasi udara, sehingga ruangan tidak pengap dan Anda tidak terlalu bergantung pada pendingin ruangan.
Tips Bangun Rumah Ramah Lingkungan

Jika Anda belum memiliki rumah dan ingin membangun rumah berkonsep ramah lingkungan, perhatikan tips berikut:
1. Penggunaan Material Bangunan Ramah Lingkungan
Gunakan material bangunan yang dapat diperbarui, didaur ulang, atau berasal dari sumber lokal seperti bambu, kayu daur ulang, bata tanah liat, atau bata interlock. Anda juga bisa memanfaatkan material bekas dari proyek bangunan lain yang masih layak pakai untuk mengurangi limbah konstruksi dan menciptakan kesan estetis yang unik.
2. Perhatikan Rasio Pemanfaatan Ruang
Rasio pemanfaatan ruang untuk bangunan perlu memperhatikan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Dasar Hijau (KDH).
KDB merupakan angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan.
KDB sebaiknya tidak lebih dari 70% sehingga masih ada ruang terbuka minimal 30% yang bisa digunakan untuk taman, area resapan air, atau kebun kecil. Rasio ini penting untuk mendukung drainase alami dan menjaga keseimbangan lingkungan (Erdiono, 2009).
KDH merupakan angka persentase perbandingan antara ruang terbuka yang berada di luar ruangan, terhadap ruang terbuka hijau, dan luas lahan.
KDH sebaiknya berada di angka minimal 30% dari total luas lahan agar area hijau di lingkungan rumah tetap terjaga. Hal ini penting untuk menunjang sirkulasi udara alami, membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah, serta menciptakan suasana yang lebih sejuk dan nyaman di sekitar hunian (Erdiono, 2009).
Semakin tinggi nilai KDH, semakin besar kontribusi rumah terhadap pelestarian lingkungan sekitar dan pengurangan efek pemanasan global.
3. Perhatikan Ventilasi Udara
Ventilasi silang sangat penting untuk menjaga sirkulasi udara dalam rumah tetap lancar. Bangunan yang memiliki aliran udara alami akan terasa lebih sejuk, sehat, dan tidak lembap. Ini juga mengurangi risiko jamur dan bakteri dalam rumah.
4. Perhatikan Ketinggian Langit-Langit Rumah
Langit-langit yang tinggi akan membantu aliran udara panas naik ke atas dan keluar dari ruangan, sehingga suhu dalam rumah terasa lebih nyaman tanpa pendingin ruangan. Idealnya, tinggi plafon rumah antara 3–3,5 meter.
5. Perhatikan Penggunaan Elemen Hijau pada Rumah
Elemen hijau seperti taman, rooftop garden, vertical garden, atau dinding hidup (living wall) membantu menyerap polusi, memperbaiki kualitas udara, dan memberikan efek menenangkan bagi penghuni. Selain itu, keberadaan tanaman juga membantu menurunkan suhu sekitar rumah.
Kesimpulan
Renovasi rumah jadi ramah lingkungan bukan hanya sekadar tren, tetapi langkah nyata untuk hidup lebih sehat, hemat, dan berkontribusi pada pelestarian bumi.
Mulai dari hal kecil seperti menata ulang ruang, menambah bukaan cahaya, hingga memilih material bangunan yang berkelanjutan—semua bisa memberikan dampak besar jika dilakukan secara konsisten.
Yuk, mulai transformasi rumah Anda menjadi lebih ramah lingkungan! Tak hanya mendukung kelestarian bumi, rumah Anda juga akan terasa lebih nyaman, sehat, dan hemat biaya.
Butuh inspirasi desain atau konsultasi renovasi rumah jadi ramah lingkungan? Hubungi tim arsitek atau desain interior berpengalaman seperti Kiara Marga untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan impian!
Comments 1