
Cara Merawat Eksterior Rumah agar Awet di Cuaca Ekstrem
November 13, 2025
Tips Memilih Furniture Rumah yang Awet dan Berkualitas
November 16, 2025Menata furniture rumah dengan baik bukan sekadar soal estetika, tata letak yang salah dapat membuat ruangan terasa sempit, tidak nyaman, dan bahkan tidak fungsional. Banyak orang, terutama saat mendekorasi ulang atau baru pindah, melakukan kesalahan mendasar yang bisa dihindari dengan perencanaan yang matang.
Artikel dari Kiara Marga ini akan menjelaskan kesalahan umum dalam penataan furniture serta solusi praktis agar rumah terasa lebih nyaman dan efisien.
Kesalahan-Kesalahan Umum dalam Menata Furniture Rumah

Kesalahan Kesalahan Umum dalam Menata Furniture Rumah (Sumber : www.rumah123.com)
1. Mengabaikan Ukuran Ruangan dan Skala Furniture
Menurut riset Kiara Marga, salah satu kesalahan paling besar adalah memilih furniture yang tidak sesuai dengan ukuran ruangan. Jika furniture terlalu besar, ruangan bisa terasa penuh dan sesak. Sebaliknya, jika terlalu kecil, furniture bisa terlihat “hilang” di ruang besar, dan proporsi ruangan jadi tidak seimbang.
Menurut Better Homes & Gardens, skala dan proporsi sangat penting agar ruangan terasa harmonis. 2. Mengabaikan Alur Sirkulasi (Traffic Flow)
Saat menata furniture rumah tanpa memperhatikan alur jalan dalam ruangan bisa sangat mengganggu. Jalur berjalan yang sempit atau terblokir membuat ruangan terasa tidak fungsional dan bahkan berisiko kecelakaan kecil saat lewat.
Sebaiknya sisakan area cukup di antara benda, misalnya 60–90 cm agar pergerakan lebih leluasa.
3. Menempatkan Semua Furniture di Tepi Ruangan
Banyak orang mendorong sofa, kursi, atau meja langsung ke dinding karena berpikir itu memberi ruang lebih di tengah. Namun, ini justru dapat membuat ruangan terasa datar, dingin, dan kurang intim.
Dengan “mengapungkan” furniture (menariknya sedikit dari dinding), kamu bisa menciptakan area percakapan yang lebih natural dan hangat.
4. Mengabaikan Titik Fokus Ruangan (Focal Point)
Dalam menata furniture rumah, setiap ruangan idealnya punya focal point, misalnya jendela besar, perapian, TV, atau karya seni. Ketika furniture tidak diatur untuk menyoroti focal point tersebut, ruangan bisa terasa acak dan kurang terorganisir.
Menurut Decoriety, menata sofa atau kursi menghadap focal point bisa sangat meningkatkan keseimbangan visual ruangan.
5. Menomorduakan Area Percakapan
Dalam ruang tamu atau ruang keluarga, sangat penting untuk menciptakan “zona obrolan” dengan menata sofa dan kursi saling menghadap, bukan sekadar menghadap TV.
Jika semua kursi diarahkan ke focal point yang statis seperti TV, interaksi antar penghuni bisa kurang optimal.
6. Memblokir Sumber Cahaya Alami
Menempatkan furniture besar (misal sofa, lemari) menutupi jendela akan mengurangi cahaya alami yang masuk, menjadikan ruangan terasa gelap dan kurang segar.
Selain itu, pencahayaan buatan juga sering diabaikan. Menurut Homes & Gardens, pencahayaan ruangan harus berlapis (ambient, task, accent), bukan hanya lampu utama di plafon.
7. Memprioritaskan Gaya dibanding Fungsi
Kadang orang membeli furniture “karena bagus” padahal fungsinya tidak sesuai kebutuhan. Misalnya, kursi cantik tapi tidak nyaman untuk digunakan sehari-hari, atau sofa besar tapi jarang dipakai.
Penting untuk menyesuaikan furniture dengan gaya hidup dan aktivitas penghuni rumah.
8. Mengabaikan Ruang Vertikal
Sering kali orang hanya fokus ke lantai — padahal ruang vertikal (dinding) juga sangat potensial. Jika dinding dibiarkan kosong, ruangan bisa terasa datar dan kurang “hidup.” Gunakan rak tinggi, pajangan dinding, atau artwork untuk memanfaatkan ruang vertikal dan menambah karakter.
9. Warna dan Material yang Tidak Serasi
Warna dinding, lantai, dan furniture yang tidak selaras bisa membuat ruangan terasa “berisik” secara visual. Pemilihan material juga harus dipertimbangkan agar harmonis dan fungsional.
Kombinasi material seperti kayu, logam, dan kain dapat menciptakan kontras tapi tetap seimbang jika dipilih dengan cermat.
10. Gagal Merencanakan untuk Kebutuhan Jangka Panjang
Desain interior yang dibuat hanya berdasarkan tren atau kebutuhan saat ini bisa jadi tidak fleksibel saat kondisi berubah (misal tambahan anggota keluarga, fungsi ruangan berubah).
Solusinya: pilih furniture modular atau multifungsi agar tata ruang lebih adaptif ke masa depan.
Cara Menghindari Kesalahan dalam Menata Furniture

Cara Menghindari Kesalahan dalam Menata Furniture (Sumber : ulleo.com)
Berdasarkan kesalahan-kesalahan di atas, berikut adalah langkah-langkah praktis untuk menghindarinya:
-
Lakukan Pengukuran Ruangan Secara Mendetail
Ukur panjang, lebar, dan tinggi ruangan. Gambar denah atau gunakan aplikasi interior planning sebelum membeli furniture. -
Prioritaskan Fungsi Sebelum Estetika
Tentukan fungsi setiap ruangan (misal: ruang tamu untuk berbincang, membaca, atau nonton TV) lalu pilih furniture yang mendukung fungsi tersebut. -
Tentukan Titik Fokus (Focal Point)
Identifikasi focal point ruangan dan atur furniture untuk menonjolkan elemen itu. -
Biarkan Ruang untuk Sirkulasi
Sisakan jalur setidaknya 60–90 cm antara furniture agar alur pergerakan tetap leluasa. -
Gunakan Furniture “Floating”
Tarik sebagian furniture menjauh dari dinding untuk menciptakan suasana lebih hangat dan interaktif. -
Lapisi Pencahayaan
Gunakan kombinasi lampu gantung, lampu lantai, lampu meja, dan aksen agar ruangan terasa dinamis. -
Manfaatkan Ruang Vertikal
Pasang rak tinggi, lemari gantung, atau pajangan dinding untuk memaksimalkan ruang vertikal. -
Pilih Warna dan Material yang Harmon is
Sesuaikan palet warna furniture dengan elemen ruang lainnya. Pilih material yang saling melengkapi agar menciptakan keseimbangan visual dan kenyamanan. -
Pertimbangkan Furniture Multifungsi
Misalnya sofa bed, meja lipat, atau storage ottoman agar tata ruang fleksibel untuk kebutuhan mendatang. -
Simulasikan Tata Letak Sebelum Membeli
Gunakan aplikasi desain interior atau sketsa di atas kertas untuk melihat layout terbaik sebelum membeli furniture besar.
Penutup
Kesalahan dalam menata furniture rumah sangat umum, tetapi banyak dari kesalahan tersebut dapat dihindari dengan perencanaan yang matang dan pemikiran fungsional. Dengan memperhatikan ukuran ruangan, alur sirkulasi, focal point, dan pencahayaan, serta mengutamakan fungsi dan fleksibilitas, kamu bisa menciptakan tata ruang yang tidak hanya indah tetapi juga nyaman dan efisien. Penataan yang baik akan meningkatkan kualitas hidup di rumah, membuat tiap ruangan terasa “bernafas”, dan memberikan kenyamanan maksimal bagi semua penghuni.



